apa kau masih muda???

28/10/09
masih muda kah kau?
sebab kulihat kau mengeluh
kala matahari memamerkan terangnya...

masih mudakah kau?
sebab kudengar kau menyerah
ketika diberi tugas menanggung harapan

masih mudakah kau?
karena kusaksikan kau acuh
terhadap segala sakit orang kecil

coba tanya pada dirimu...
jangan tanya pada cermin
sebab cermin hanya menjawab mu
lewat raut wajah tanpa keriput
yang jadi ukuran mudanya...

coba tanya pada hati mu
jangan tanya pada penanggalan
sebab tanggal hanya menjawab mu
dengan hitungan-hitungan hari
yang kau rayakan dengan foya-foya

apa kau masih muda??
sebab ku perhatikan kau tertunduk lemah
dan menampilkan segala ciri dari orang tua..

terhalang sungkan

hasrat sudah ada
niat sudah terpatri
namun ada sungkan di antara

sapa sudah terpikir
tatap sudah tertangkap
namun ada jaring di langit-langit

suara saling terkait jaring
emosi juga masih dibatasi
memang sungkan yang tampak
memang sungkan jadi penghalang

sungkan aku menyampaikan
sungkan aku menyapa
sungkan aku bertanya
semua terhalang sungkan

Nyata Tanah

16/10/09
kataku merangkap dalam gelap
memancing agar bisa cepat kau tangkap
bagai berlari nafasku terengah pelan
mengejar pahaman darimu yang terharapkan

begitu banyak langkah menyaingiku
mengendap-endap mencari setapak terdekat
sebuah jalan pintas untuk merapat
bergerilya, berbaju daun dalam hutan
begitu waspada agar tak ketahuan

aku bersembunyi di bawah bulan genap
jangan kau cari aku di atas
sebab aku tidak berdiri tegap
hanya berbaring di sepanjang jalan
aku menjadi alas kehidupan
juga terkadang menyamarkan kebohongan
begitu banyak yang tersembunyi dalam gelapku
tapi kuharap bisa menopang di sepanjang jalanmu...

Air

kenapa belum terpahami??
padahal sudah begitu terjelaskan
kenapa tak juga dimengerti?
sementara aku sudah sangat sering bernyanyi lagu ini

mungkin bagimu ini adalah sebuah lelucon
tapi bagiku, ini jelas sebuah pengakuan
bahasa jelas saja tak mampu kau tangkap
apalagi jika itu bahasa tak jelas.

kau terpahami sebagai air bagiku
air yang kadang tenang, kadang beriak,
kadang bergelombang...
hanya dari tampakan luar ku tahu kau begitu

sementara aku tidak akan bisa paham
sebenarnya kau itu seberapa dalam
sebab aku hanya tanah yang memendam
yang mencoba mengerti air luar dan dalam...

Sudah Biasa

12/10/09
sudah biasa menginjak duri
harusnya sudah tak terlalu tersakiti
sudah biasa tertimpa tangga
harusnya sudah bisa sedikit mengelak

sudah biasa harusnya bisa jadi tameng
menghalang segala mungkin akan sakit
namun sudah biasa tak memberi ajaran
sebab sakit masih juga membisik

terlalu bercanda jadi sebab
semakin dalam jadi akibat
namun tak sadar masih jadi nyata
padahal semua sudah dijelaskan

bermain-main sudah biasa
serius juga dianggap biasa
semua sudah luar biasa
lagi-lagi yg terpahami adalah biasa

sulit di rumah sendiri

Tertatih-tatih, terinjak-injak…
Berdiri sulit di tepi tanah sendiri
Melawan dengan sedikit suara
Ada baiknya, daripada pasrah akan jeleknya

Tanah sendiri harus dibeli
Rumah sendiri harus disewa
Siapa pemilik sebenarnya?
Apa karena terlalu ramah sehingga diperdaya?

Kaum muda korban tak sadar
Kala indah materi menyilaukan mata
Leher tercekik tidak terasa
Saat cekikan menyamar kalung lapisan emas.

Hitam menang kala putih lemah
Mau terus begini atau berubah?
Jaga adil berdiri di tengah
Agar merata rasa yang tersedia