Ke-Aku-anku

18/04/10

Keakuan ku mengamuk pada ketidaksukaan.
Seperti api yang menghanguskan setiap yang tak disukainya.
Aku ingin begitu tapi tidak dengan begini!
Air yang dingin yang sejak tadi mengusik kakiku
Seakan berubah panas mendidih berbuih berbuncah-buncah.
Aku masih belum kehilangan darah merahku!
dan seketika Aku mengumpat pada ramainya sekeliling!
Lalu seketika aku harus sadar berucap tobat.
Sebab akal ternyata mulai berbicara...

Aku, Kau, Kita

11/04/10


Aku.. terus meragu awalnya..
Dan kau terus menjauh ku kira..
Lalu Aku.. memilih berlalu..
Kemudian kau.. tiba-tiba mengaku..

Apa ini??
Apa aku mimpi?
Apa kau mengigau?

Aku.. Tertegun terpaku..
Kau.. Tersenyum merayu..
Kita.. Terlalu berani menurutku!!

Dan akhirnya..
Kau bertanya..
Aku mengangguk..
Lalu kita berjalan..

Ah,, aku terlalu peragu..
Dan kau terlalu bertaruh..
Semoga jalan kita tak terlalu berbatu..

Cerita Gaung

05/04/10


aku dan aku luntang lantung dan berkabung..

kau dan kau bergulung-gulung bergantung-gantung..

aku dan kau mungkin sama-sama linglung

entah aku juga tetap bingung..

haruskah kita berlari dalam gorong-gorong??

atau harus mendaki semua gunung??

kau mungkin sangat senang dan untung..

sedang aku masih bimbang merenung..

hah!! ampun-ampun sudah aku terkungkung..

tak juga kau tau yang mana tersinggung..

dan aku tak juga sampai di ujung..

sementara kau tak juga sadar jika kau terkurung!

Pahamilah hati sampai ke relung!

agar bebas teriakan kita bergaung!

tak niatkah kau meraih tanganku yang terdorong?

berjalan kita melewati gelap lorong..

menuju rahasia dari Sang Agung!

Sebuah Dialog Hati


aku : bisakah kau mengembalikan pagiku di tempat di mana kau mencurinya kemarin?

Kau : aku minta maaf untuk semuanya, tapi sepertinya pagi ini bukanlah untukmu..

aku : untuk siapa? bukankah pagi adalah berkah awal bagi stiap yg bernafas?

Kau : sudah ada yg memiliki pagi ini duluan.. jadi maaf..

aku : lalu kenapa kau mengizinkanku menikmatinya & bahkan memujinya di setiap hariku?

Kau : aku khilaf, aku tak kira seperti ini...

aku : lalu, aku harus seperti apa? aku harus menyalahkan siapa atas hilangnya pagiku?

Kau : tak ada yang bisa disalahkan, kecuali aku mungkin....

aku : tapi, bisakah kau membiarkanku memeluk bayang pagi? hanya bayangnya saja itu cukup!

Kau : terima kasih atas niat itu.. tapi sebaiknya kau berbalik saja..

aku : maaf telah mencintai Pagi..

Kau : ..................................................................................

aku : ?????????????????????????????????????????