Salam dari Gerimis dan Embun

07/08/13

Gerimis itu seperti cerita dari langit untukku
Apalagi ketika pagi.
Tepat seperti bisikan mesra menggelitik.
aku selalu menunggu pagi dikunjungi gerimis dan embun.
Pasangan yang sangat serasi menurutku
Sayangnya mereka sprtinya sangat jarang menemuiku bersamaan
Apa mereka sedang brtengkar?
Aku bertanya itu setiap kali hanya ada salah satunya yang menemuiku..
Jika gerimis adalah bisikan mesra langit
Maka embun adalah belaian mendayunya..
Keduanya dingin, mungkin itu yang membuat mereka sering berjalan sendiri-sendiri
ah, seandainya mereka lebih sering bersama
Pasti kujamu dengan kopi hangat dan muffin coklat favoritku.
Sembari aku bercerita betapa sungguh sepi jika hanya mengobrol dengan jendela yang bersih.
Sebab jendela bertitiktitik air dan berembun itu lebih ramah, dan aku bisa menuliskan namamu di sana. Dan mereka memeluk namamu.
Setelah itu, aku yakin mreka akan bercerita tentang rinduku di gerimis berembun yang berkunjung ke jendela kamarmu.

Selamat Lebaran

Matahari sudah tersadar
Belum saja dia kluar dari bawah selimut malamnya
Kuduga masih berpiyama dia
Semburat merah pagi masih berbayang
Tapi isi kepalaku sudah ramai layak pasar pagi
Semalam itu sajian akhir bulan ini
Lagi2 lewat tak kusantap dengan nikmat
Belum tau ada atau tidak sajian yang sama saat bulan sudah genap dua belas lagi nanti
Kalaupun ada sungguh aku ingin kita menyantapnya berdua
Menghitung pujian bersama2
dan menunggu senja dengan doa-doa