Rindu Malam

30/12/07
Berkubang dalam kabut. di jalan berliku desa Maros.
menengadah ke atas. merindu dan memuja. daun-daun meringkuk kedinginan.
tak lain dengan diriku yang dijerat dingin dalam kurungan hujan.
namun mereka masih sempat memberi hormat. sementara aku hanya mampu melihat.

mereka-reka tapi tak menerka
merasa-rasa tapi tak memaksa
: siapa yang akan kau ajak bertemu malam
wahai Sang Penguasa siang???

Pengantin Baru

kemarin, puluhan alat musik pamer kekuatan di jalan-jalan desaku...
meminta diperhatikan. merayu didengarkan.
disampingnya dua raga sedang terduduk
mencoba tersenyum. mengajak bahagia.
pengantin baru.
benarkah bahagia? atau hanya adaptasi dengan kehidupan baru?

hari ini, deru mobil iring-iringan pengantin pamer kecepatan di jalan-jalan desaku.
meniup debu. memaksa kerikil termangu.
di atasnya du raga terduduk lagi.
masih membisu. membuat cemburu.
pengantin baru.
benarkah menyatu? atau hanya asimilasi dengan kebiasaan yang satu?

besoknya, dua keluarga saling pamer kebahagiaan di jalan-jalan desaku.
mengajak tertawa. memendam rasa.
pengantin baru.
benarkah bercinta? atau hanya akulturasi dengan tuntutan keluarga?

pengantin baru, kehidupan baru, kebiasaan baru, keluarga baru.
namun, akankah cinta itu baru dan akan tetap selalu baru?

buat mereka. orang-orang yang menikah
baik itu denagn cinta walaupun tanpa cinta.
semoga cinta itu bisa terus baru..

Aku suka diam mu

23/12/07
pernah bijak bertanya padaku
"apa yang kau suka dari rangka sebuah jiwa yang begitu senyap?"
"aku suka diamnya"

Aku suka diam mu. yang membuatku harus meraba setiap jejakmu , bersaing dengan angin yang dengan suka rela menghapusnya dan menyesatkanku.

Aku suka diam mu. yang memaksaku menempelkan daun kupingku di setiap tembok yang kau ajak bercanda. walau harus bergulat dengan lumut yang menyamarkan suaramu.

Aku suka diam mu. walau harus berteriak mendiamkan bising. walau harus berkutat dengan waktu yang selalu berlari menjauh.
dan walau harus menyimpan gelisah
: tak adakah niat mu menjenguk hatiku yang sedang pekat, tercekat semangat yang berkarat karena merangkak di bawah kawat hasrat yang berat...

Terlalu Siang

Sudah terlalu pagi. terlalu pagi untuk bermimpi
Sudah terlalu subuh untuk memburu.

Aku orang terburu-buru
mengangkat kepala yang seperti batu
membuka hati namun tak ada yang berhenti.

Aku orang tergesa-gesa
terlalu sering bermimpi seorang pangeran dengan kuda putihnya akan menjenguk hati yang sedang sekarat.

menyandarkan kepala di atas bantal. di atas kasur kembali bermimpi.
walau sudah terlalu siang

Di 22 Desember

Malam ini ratusan rasa menghampiri hati yang menolak untuk mati. menari menyapa, dan menarik-narik setiap kelenjar di sekitar bola mata.
Memaksaku menangis.

Air mata berdesak-desakan ingin terjun bebas ke pipi. menendang-nendang kelopak mata yang tak setebal bendungan bili-bili.
akhirnya aku menyerah pada titik-titik air mataku. sama seperti awan yang menyerah pada beratnya uapan air laut yang melahirkan titik bernama hujan.

di 22 Desember, sesal datang kembali menguji. mancecoki pikiranku yang tak ingin tidur.

betapa bodohnya tubuh kecil ini. menyia-nyiakan tujuhbelas tahun darah yang mengalir.

hujan mengetuk-ngetuk atap seng rumah ini. sama seperti ragaku yang mencoba mengetuk pintu surga. mencoba bertanya " tak bisakah bertemu sebentar saja dengan ibuku?"

Tertunduk lemah di 22 Desember,
"kenapa waktu kita tak lama?"

Teriakkan : Aku Gila!!

16/12/07
jika aku duduk termenung sendiri
janganlah kau menegurku
Jika aku mencoba menyendiri
janganlah kau menemaniku
Jika aku menangis dalam kesendirianku
janganlah kau mengira aku gila
karena aku hanya sedih akan nasibku dan jalan hidupku
karena aku hanya bingung menjalani masalahku...
dan...
ketika aku tertawa sendiri
jangan pula kau anggap aku gila
karena aku hanya mencoba mengingat
sedikit hal indah dalam hidupku

tetapi...
ketika aku tertawa dalam kesedihan kalian
dan aku menangis ketika kalian bahagia
maka, anggaplah aku gila
berteriaklah! dan katakan "engkau gila!!"
meraunglah sekeras mungkin! dan katakan "engkau sinting!!"
katakanlah pada semua orang bahwa:
AKU MEMANG TIDAK WARAS!!

Sudah Lama

02/12/07
Sudah lama senyum itu tak terukir untukku
Sudah lama tawa itu tak tersedia untukku..
Tahukah dia Tuhan???
nafas ini semakin sesak
ketika senyum itu terukir untuk orang lain...
mengertikah dia Tuhan???
mata ini ingin berair tatkala tawa itu
tersedia untuk semua orang tapi bukan untukku...
Sudah lama Tuhan...
Sudah lama suara itu tak menyapaku..
Sudah lama pula suara itu tak menyebut namaku
Sudah lama sekali Tuhan...
merasakah ia hati ini meringis
jika ia memanggil sebuah nama dan itu bukan aku...
sadarkah ia Tuhan...
bila ia menyapa orang lain tanpa menyapaku,,
batin ini perih...
Sudah lama Tuhan..
Sudah lama perasaan ini ada..
Sudah lama aku menatapnya dari hatiku...
Dan akan lama Tuhan,,
Akan lama aku berdiri di sini menantinya..
akan lama...