I Feel Lost Something

28/11/07
aku kehilangan sesuatu
seperti kehilangan sebagian diriku....

aku kehilangan sesuatu
seperti kehilangan sebagian nyawaku...

aku hilang...hilang darinya...
hilang dari semuanya...

perasaan kehilangan yang bodoh!!
perasaan kehilangan yang tak wajar!!

mana mungkin aku kehilangan sesuatu yang
tak pernah kumiliki?!
mana mungkin aku kehilangan sesuatu yang
tak pernah kugenggam?!

aku bodoh ya?!
emosi dan perasaan tlh mbuatku
jadi tak bisa berpikir...

hari ini aku melihatnya bahagia...
bukankah harusnya aku juga senang?
tapi kenapa aku merasa seperti akan kehilangan dia?
hari ini begitu indah...
tapi tetap saja aku sedih...

aku kehilangan dia...dia yg dulu
selalu dengan senyum hangat dan sapaan renyah...
kini aku mendapati dia dengan tanpa senyum dan tanpa sapa...

I feel lost something..
I feel lost someone..
I feel lost him...

for my self...yang begitu bodoh
for him...someone that I ----...sorry for me and
my weakness....


Aku Yang Hampir Mati

Hari itu di Puca'
langit tampak pekat
puncak gunung menyatu dengan kabut
begitulah...
hari itu begitu pucat
hatiku terus mengumpat...
jangankan hati, kaki ku melangkah pun terasa sesat!!

Hari itu di Puca'
aku layaknya gunung berkabut
aku merasa nyawaku hampir tercabut
karena ada seorang pengecut
yang bagai datang bersama malaikat maut...

Hari itu di sana...
aku menunggu jawaban atas berbagai tanya...
"akankah ku berakhir di sini?
atau tetap berjalan menuju tempat pemakamanku
kelak yang entah ada di mana...
akankah ku mati di sini...
di tangan orang2 yg selalu menjual namaku?
atau mati di tangan orang2 yg selalu menghujatku?

Nafas itu kini sulit berhembus..
nafas-nafas itu kini
tersengal-sengal...
tiada tabung oksigen yg bisa membantu...
hanya mampu menharap nafas bantuan
dari mereka yg masih menganggap aku ada..

"setiap hembusan nafas adl pengkaderan"
itu yg prnah slh seorang seniorku katakan
namun, hari itu di Puca'...
pengkaderan spertinya tlh gagal..
telah lahir pengecut2 baru, bukannya kader2 tangguh!
smg nafas pengkaderan blm bhenti berhembus...
dan akan terus hidup di antara orang2 yg mendambakannya..

Unhas ku Kini...

10/11/07
Unhas ku kini pelit
membuatku merasa semakin sempit
mace-mace pun makin terjepit

Unhas ku kini tak lagi merah
membuatku seperti kehilangan rumah
bahkan gerbang pun tak lagi ramah

Kini Unhas tak lagi kuanggap hebat
koruptor sudah bayak berkelebat
meskipun banyak menghasilkan pejabat
namun dengan rakyat tak pernah bersahabat

apa lagi yang bisa kubanggakan dari Unhas ku?
kalu cuma bisa membuatku malu
para birokrat kampus pun membuatku jemu
katanya Unhas harus didorong maju
namun ternyata hasilnya semu

memang Unhas kini megah
gedung2 fakultas begitu mewah
namun itu tak buatku merasa "wah"
malah serasa ingin muntah
karena ternyata semua itu harus disewa

Unhasku kini buruk
ditambah peraturan2 bobrok
aku seperti ditusuk
dan tak lama lagi akan mati membusuk

Unhas ku kini bebal
kampus merah yang dulunya terkenal
kini jadi tempat nongkrong para pemilik modal
yabg siap membuat kesal
dengan perubahan2 yang semuanya serba mahal!!

Untuk unhas ku yang kini tiap
Sabtu-minggu gerbangnya ditutup
membuat orang sulit masuk...
selamat menanti Unhas yg baru...
tak lama lagi Unhas bukan milik Publik tapi cuma milik orang2
yang hebat dan berlimpah harta

Lupa tanyakan hati mu

09/11/07
Aku bertanya pada ajudan mu
seberapa besar pengorbanan yang kau ingin kan buat rakyat mu
dia manjawab " sebanyak darah yang ada di tubuh mu"
dengan jawaban itu aku pun akan mencintai mu sampai darah yang ada di tubuh ku
habis untuk mencintaimu

aku bertanya pada kusir mu
kuda macam apa yang suka kau tunggangi
dia menjawab " kuda hitam yang tangguh, cepat dan jinak"
kalau begitu aku akan terus berjuang
denagn seluruh ketangguhan ku dan secepat mungkin untuk merebut hatimu

aku bertanya pada juru masak mu
makanan apa yang suka kau santap
dia menjawab " makanan yang tidak mewah, dengan garam yang cukup, pedas yang tak membakar, dan asin yang tak menipu, serta air putih sebagi penawar segala rasa"
jika macam itu, aku kan memberimu perhatian yang cukup,
emosi yang tak akan membakar, senyum yang tak menipu dan sayang serta cinta sebagai penawar atas segala
keterbatasanku

aku menanyai dayang mu
pelayanan seperti apa yang kau butuhkan
mereka menjawab " pijatan yang lembut, kopi yang disediakan hangat, dan setalang buah anggur yang manis"
kalau hanya itu, aku akan menyediakan kelembutan itu, kehangatan itu, dan manisnya hidup untukmu

dengan bertanya seperti itu
aku merasa bisa membahagiakan mu
karena aku sudah tahu apa yang kau sukai dan ingini

Namun, aku lupa bertanya pada satu orang lagi
yang tak lain adalah dirimu!!

aku lupa bertanya pada dirimu
lupa menanyakan pendamping seperti apa yang kau inginkan,
lupa bertanya kebahagiaan seperti apa yang kau butuhkan,
lupa menanyakan perasaan mu untuk siapa, dan
yang palig penting...aku lupa bertanya :
"apakah hatimu bersedia menerima dan membalas perasaan yang disimpan hatiku untukmu?"

Aku lupa itu sehingga aku juga lupa kalau kau punya hati
yang mungkin saja hati itu sedang menunggu hati yang lain dan itu bukan aku...
kalau seperti itu kenyataannya...
aku akan lebih memilih untuk membantumu meraih sepotong hati itu...
karena apa gunanya aku memaksamu jika tak pernah ada cinta di hatimu...
apapun itu, jika membahagiakan mu...aku siap membantu tanpa bertanya....

Bagai hamparan tanah yang memuja bentangan langit

Tubuhku berbaring di sini
di hamparan tanah bumi yang datar
berteman dengan rumput hijau yang dibasahi embun,
bertetangga dengan rumput kering yang tak lelah terinjak

Ragaku tergeletak di sini
di tengah2 dataran luas yang lembab
berpegang pada akar pohon,
berjabat dengan angin berhembus

Aku di sini menyatu dengan tanah ini
menatapmu di sela-sela daun dan ranting beringin
dan engkau ada di atas sana
dengan warna birumu yang ramah
terhampar luas, dan bersanding dengan awan putih tipis lembut
bertetangga dengan matahari yang perkasa

dirimu begitu bebas di sana
bernyanyi bersama burung-burung cantik
bersahabat dengan bintang-bintang gemerlap
dan bercanda dengan bulan purnama

aku di sini menyatu dengan tanah ini
dan engkau di sana terbentang luas
karena engkau adalah langit biru yang hebat

pernah aku berpikir
kenapa aku tak jadi air laut saja!!
yang bisa menguap dan menjelma
menjadi awan putih..agar bisa bersanding dengan mu

Namun sayang, aku hanya tanah lembab
rendah, dan tak mungkin menggapaimu
hanya bisa menatapmu dan mengagumi mu

Ku hanya bisa menitip salam pada angin
agar kau bisa tahu jika aku menatapmu setiap hari
hanya bisa menanyakan kabarmu pada hujan
sehingga ku bisa tau kau bahagia
ketika kau tetap biru, dan kau sedih bila sedang kelabu

tubuhku masih terbaring di sini
menatapmu dari bawah sini
membisikkan isi hatiku pada batu kerikil
dan menyanyikan lagu untuk mu bersama jangkrik-jangkrik

semua untuk kalian dariku

07/11/07
malamku di sebuah ruang
di temani sedih dan kecewa
sedih akan diriku
sedih akan diri mereka

tangisku di suatu malam
ditemani dingin setelah hujan
tangis untuk diriku
tangis untuk ketakutan ku

pikirku di sela tangisku
ditemani tanya yang menumpuk
pikirku akan diriku
pikirku akan kewajibanku

bingungku di antara pikirku
ditemani senyumnya yang hangat
bingungku akan diriku
bingungku akan perasaan ku

takutku di pelukan bingungku
dihantui khawatir yang dalam
takut akan keadaan mereka
takut akan ketidakmampuanku

aku di sebuah ruang
aku di suatu malam
aku di sela tangisku
aku di antara pikirku
aku di pelukan bingungku
semua adalah tentang
aku yang tak mampu berbuat
untuk keluargaku
aku yang tak mampu menghangatkan rumahku
aku yang tak mampu
mengukir senyum di bibir saudara2ku

selalu untuk ku yang tdk

bisa membantu kalian...

dengan janji selalu berusaha ada untuk kalian...

Di Garis Start

Aku masih di sini
sementara mereka sudah berlari
aku masih menginjak garis "start"
sedangkan mereka sudah bertemu garis "finish"

ku dengar suara2 teriakan yang mendukung jagoan masing2
satu persatu nama2 mereka disebut2
oleh pendukung mereka

namun aku terpaku di sini, di garis "start"
tak beranjak hanya menyimak
hanya menatap ribuan pasang kaki itu
berlari, manjauh, tanpa menoleh

aku masih terdiam di tempat yang sama
mendengar suara2 teriakan itu
teriakan itu menjatuhkan mental ku
aku tertekan, aku seperti menciut!!

"hey!! sedang apa kau di situ?!"
aku menoleh..aku kenal suara itu!!
mereka datang, mereka saudara(i)ku!
mereka menyemangatiku!!

aku mencoba melangkahkan kakiku
aku ingin melihat mereka tersenyum
aku ingin mewujudkan mimpi2 mereka!!
namun,,aku tak dapat bergerak

aku terdiam
aku menangis
aku terjatuh

aku bagai tak berguna
harapan itu bagai terbang dibawa angin
aku tak bisa berbuat apa2

aku ingin bangkit
aku ingin berdiri
aku ingin berlari

untuk mereka
agar mereka tersenyum
agar aku bisa membalas budi yang sudah begitu banyak
menyelimuti dan membalut diriku...

aku masih di sini, di tempat ini,
berjongkok bersama kecewa, di garis ini,
di garis start....
entah kapan bisa melangkah
entah kapan mampu berlari
entah kapan menyapa garis finish...
untuk kalian, kanda2ku, saudara(i)ku

maaf,,aku masih di sini

belum beranjak...belum bisa berbuat, belum bisa membantu
tapi aku pasti coba!!!

Seorang Kawan Di Sudut Ranjang

Lihat di sudut ranjang itu!
ada seorang teman dengan wajah muram
dengan hati demam
di sudut ranjang itu
ada seorang saudaraku yang bermata sembab dan pipi yang lembab

di atas ranjang itu
ada sesosok tubuh yang terbukur kaku
dengan sarung yang menutupi seluruh tubuhnya...

"siapa dia?" aku bertanya "diakah yang membuat wajah kawanku muram?"
"diakah yang menyebabkan mata saudaraku sembab?"
aku seperti bertanya pada tembok yang hanya terdiam, suram, tanpa geram...

aku menepuk bahu kawanku
berharap mendapat jawaban untuk pertanyaanku
dia menoleh, wajah muram itu mengingatkanku pada wajahku dulu
ketika inangku meninggalkanku

aku terdiam, tanya itu tak lagi mampu kuucapkan
tanganku mendingin, sedingin aura ruangan itu

kawan di sudut ranjang itu menatapku kosong
dengan satu kata dia membuatku berlutut memberi hormat
"bapak" katanya
bapaknya dipanggil Tuhan
bapaknya pergi
ya, pergi untuk selamanya

kawan di sudut ranjang itu
menatap bapaknya dengan mata berair
dan aku dibelakangnya mencoba menghibur
denagn memberi sedikit senyum hambar
namun tak mampu membuat sedihnya bubar

untuknya seorang kawan, seorang saudara

yang baru saja ditinggal bapaknya,,,yang tabh ya kawan!!

pada waktunya semua orang pasti pergi...namun, sekarang kami masih ada di sini

untukmu saudaraku,,Adhy R.P