Sebentar Lagi Pergi

21/01/14

Sebentar lagi..
Sebentar lagi pergi..
Meninggalkan ruang tunggu ini
Sebentar lagi pesawatnya kemari
Tanggalpun sudah dipilih
Jangan begini..
Jangan membuat jarak menari
Kita harus bernyanyi
Membuat kenangan sebelum aku pergi..
Ah, jangan begini..
Jangan berdiam diri
Setidaknya ajak aku menari
Sebelum kita tak lagi berdiri di tempat ini..
Setidaknya, senyum manis itu, aku kau beri..

Sebentar Lagi Pergi

Sebentar lagi..
Sebentar lagi pergi..
Meninggalkan ruang tunggu ini
Sebentar lagi pesawatnya kemari
Tanggalpun sudah dipilih
Jangan begini..
Jangan membuat jarak menari
Kita harus bernyanyi
Membuat kenangan sebelum aku pergi..
Ah, jangan begini..
Jangan berdiam diri
Setidaknya ajak aku menari
Sebelum kita tak lagi berdiri di tempat ini..
Setidaknya, senyum manis itu, aku kau beri..

Bersiap

Sudahlah hari diratap
Bulan pun sudah hampir berganti
Menyepi menghitung harap
Satu-dua-tiga tak kunjung berhenti
Sedikit lagi waktu mengintip
Bersiap pulalah langkah kaki
Jika tiba waktu akhir menatap
Izinkan manis senyum mengiringi

Masih

17/01/14

Mereka-reka
Meraba-raba
Bertanya-tanya
Masih pertanyaan yang sama
Kenapa harus dia?
Kalaupun ternyata dia
kapan dia akan bertanya?
Lalu kapan aku akan menjawab 'iya'?
Masih mereka-meraba-bertanya
Masih dengan gulatan tanya yang sama

Sebut Saya Gila

15/01/14
Tolong, saya gila! 
Tepatnya tergila-gila..
Kamu! Ya, kamu! 
Gara-gara kamu tentu!
Kamu pikir enak jadi aku?!
Mau mencoba bertukar posisiku?
Kita lihat, apa kau kesakitan apa tidak!
Jika tidak, aku berarti kalah telak..
Jika iya, kau akan berkata apa lalu?
bagaimana kalau bilang "IYA" untuk aku?

Memulai Kesakitan

02/01/14
aku mulai lagi..
mulai lagi mencicipi ketidakpastian
aku memang merindu masa kesakitan
tapi tidak lah secepat ini
ini benar-benar sekejap mata
aku terpesona sekejap
dan detik berikutnya harus kupaksakan lupa
ini ketidaksengajaan sebutmu
tapi sebutku ini awal kesakitan
aku sedang mengumpulkan material
temboknya harus kubuat lebih tebal
karena kita hanya bertemu sekilas saja

Bertopeng

aku seperti bukan aku kemarin
meraba-raba aku yang dulu
mencoba mengenali aku yang baru
menanyai cermin siapa aku
meminta banyangan menjelaskan aku
tidak guna
mereka tak mengerti apa-apa
topengnya teramat asing
terlalu erat pula melekatnya
belum berani ku lepas
belum ada juga yang memintaku melepasnya

Merapal Doa

tahun berganti, doa-doa kembali kukunyah
doa yang sama sedari tahun kemarin
belum juga diizinkan sepertinya
doa-doa kembali ku rapal
bersediakah wahai Tujuan para pendoa?
atau aku masih berdiri di antrian panjang?
atau belum adakah yang merapal doa yang sama?
aku mengunyah tanya
menelan ludah, karena katanya itu bisa melancarkan doa

Sejenak Lupa

tiga sudah berganti empat
aku masih stagnan disatu tempat
tidak beranjak tapi sungguh ku ingin berpindah tempat
aku sejenak lupa tapi juga tidak amnesia
aku mungkin sedang berpura-pura
atau mungkin memang aku alpa
aku kembali dengan hampa
alpa kemarin tidak berbuah apa-apa
aku pulang dengan merindu saja
lama juga aku tidak bercerita