Matamu, Manismu, Wangimu

31/12/10
pada sebentuk bangunan janji yang kita bangun
ku ingin membuatkan taman dengan labirin bunga-bunga
ada kolam dengan ikan beribu-ribu
dan ada air pancur dengan air sebening matamu..

pada sebentuk hati yang ku sebut rumah..
ingin kugantungkan lukisan kita di setiap dindingnya..
sebuah harpa besar di ruang tengahnya
dan sebuah pohon apel dipekarangannya yang melambangkan manismu..

lalu pada sebuah bangunan masa depan yang kita rancang..
ingin ku buang semua tanggal dan jam yang terpasang
ingin ku siapkan sebuah ayunan dengan mawar-mawar
dan ku sebarkan aroma bunga As yang menandakan wangimu..

Rimbun Rindu

telah menjadi begitu subur sejak hujan kemarin..
menghijau, menjalar, melingkar di mana-mana
yang jelas menjadi begitu lebat sejak hujan kemarin..
Rimbun rinduku, meneduhi segala sudut hatiku,
menyejukkan setiap detik ingatku akanmu,,
namun, menggelisahkan mataku yang tak kunjung menatapmu..

Menunggui Malam

Kau mau menemani ku menunggui malam?
menyibak segala rahasia di balik pekat..
menggoda segala pintu yang tertutup rapat,,
agar bicara semua yang bungkam..

maukah kau menemaniku membius malam?
menuangkan minuman anggur ke gelas si sunyi,
dan mengangkat gelas untuk si hitam..
agar dia meracau sampai pagi..

aku terkadang bosan menunggui malam sendirian..
terlalu biasa, terlalu diam rasanya..
belum lagi gembok raksasa dari rahasia..
seolah tau niatku sebenarnya apa..

maukah kau menemaniku membuat malam terjaga?
memutarkan film-film perang yang bising..
mengajaknya bernyanyi dengan lagu-lagu yang sedang In
agar dia tak tertidur sampai pagi menjemput kita...

Tahun Baru ?

Anak : Bu, kata orang ini tahun baru..
jalan-jalan dipenuhi lampu-lampu..
di mana-mana suara terompet beradu..
kenapa kita tak ikut bergabung bu?
Ibu : tahun baru itu milik orang kaya..
punya ini, itu, dan segalanya..
kita ini tak punya apa-apa..
jangankan terompet makan saja susah..
Anak : tapi kelihatannya seru bu..
banyak musik, banyak lagu-lagu..
orang jadi joget tak malu-malu..
apakah mereka tak mau mengikutkan aku?
Ibu : lagi-lagi itu bukan buat kita..
lagi pula besok, tak akan ada yang berbeda..
besok ibu akan tetap masak seadanya..
dengan lauk dan sayur sisa tetangga..
Anak : jadi saya harus berbuat apa bu?
hanya jadi penonton sepanjang waktu?
menelan ludah di setiap laku?
dan seperti biasa, menunggu sesuatu?
Ibu : besok tanggal satu..
bedanya dengan hari ini angka tiga hilang di depan satu..
besok harap ibu hanya ada satu..
semoga ada bukti jika besok, Tahun benar-benar baru..

Tidurlah Pagi...

teruntuk pagi yang terlelap di sana..
malam masih membuai mu dalam timangannya..
alunan lembut angin juga masih membelaimu..
nyenyaklah dalam pangkuan malam..
pasrahlah dalam pelukan Cinta..
berpeganglah pada tangan Tuhan..

besok, kita harus bertemu!
kita masih harus berdiskusi..
tentang mentari, tentang awan, tentang hujan..
dan tentang : KITA

Malam Spesial???

sudah hening..
sudah reda..
sudah lelah juga mungkin..
atau sudah habis??

hahaha
sebentar sekali euforia nya??
hanya sampai di situ?
di menit ke 30?

ah! sudah ku bilang sejak awal,
Tahun tak usah terlalu dipikirkan..
dia bisa koq berpindah sendiri tanpa
kita hitung mundurkan..

kita terlalu sibuk mau mengambil alih pekerjaan waktu..
kasian si jarum jam, tersinggung dia!

kita terlalu pusing mau menggantikan fungsi bintang
dengan menyalakan kembang api..
langit sudah cantik koq dengan bintang-bintang alami itu..

nah,, sekarang apa?
ngantuk kan?
atau tidurnya juga harus peluk terompet?
biar terasa spesial begitu?

Surat Untuk Tahun Lalu

Surat untuk tahun lalu :

"banyak.. banyak yang kita lewati bersama..
termasuk senang-senang ku..
sampai menangis-menangis ku..
tak sedikit.. tak sedikit yang kita hitung bersama..
mulai 1 di Januari sampai 8 di April itu..
sayang, waktu tak ingin kembali barang sejenak..
seandainya waktu itu kusembunyikan sepatunya yah?
haha
dia pasti akan kelimpungan mencarinya..
waktu memang yang mempertemukan kita..
tapi dia juga yang harus menjauhkan jarak kita..
sudahlah,, tak apa..
yang jelas,, terima kasih sudah menghadiahkanku
Pagii yang sampai saat ini masih begitu ku rindu setiap hari..
terima kasih tahun lalu..
sebenarnya ingin aku berucap : sampai jumpa lagi!
hahaha
tapi nanti aku terlihat bodoh, sebab siapapun tau
aku tak mungkin bisa menemui mu lagi..
jadi, aku hanya bisa mengucapkan :
"selamat jalan tahun lalu..."

Malam Belum Berganti Pakaian

jalan-jalan ramai..
terompet bersahutan..
kembang api meletup tak henti..
dan ketiganya mengeroyok malam yang identik dengan diam..

orang-orang tertawa..
orang-orang bersorak..
orang-orang saling menggoda..
dan ketiganya menodong malam yang biasanya berkawan hening..

Nyala kembang api berkilat-kilat..
Nyala lampu berwarna-warni..
Nyala lampu sorot menatap tajam..
dan ketiganya menyilaukan langit malam yang kemarin-kemarin tertidur..

Orang-orang bilang tahun baru..
Orang-orang teriakkan selamat..
orang-orang saling berjabat..
dan ketiganya mengagetkan malam yang sering diisi hanya dengan memeluk bantal..

malam : tahun sudah berganti kah?
Ooh,,aku bahkan belum berganti baju..

Rindu Adalah Aku

Rindu adalah kepakan sayap burung merpati yang menunggu diberi pesan..
terbang rendah mendekati setiap hati yang membisikkan ribuan kerinduan..
kadang mematuk-matuk, kadang hanya celingak celinguk..

Rindu adalah ombak di pantai yang sangat ingin bertemu pasir..
menggulung dari jauh,, namun halang rintang begitu besar..
kadang mencium bibir pantai, kadang pula hilang di tengah jalan..

Rindu adalah aku yang menunggu sebuah pesan darimu..
memberi isyarat dengan tertulis, ataupun dengan tatapan mata..
kadang isyaratnya terbalaskan, kadang pula tak terpahami..

Hujan Tak Mampir

Aku mengantongi ribuan harap akan mampirnya hujan malam ini..
sebab aku sudah bosan dan tuli dengan letupan itu..
mengagetkan, memekakkan telinga..
aku lebih suka suara mu yang mengetuk-ngetuk atap rumahku..
lebih suka suaramu yang bermain-main di halaman rumahku..

Tapi, sayang kau tak mampir malam ini..
malam ini bunyi letupan menggaung di sana-sini..
orang bilang semarak,, bagiku sesak..
orang bilang seru, bagiku sendu..

aah,, sudahlah aku memang skeptis..
sebut saja aku tak punya hati..
aku hanya sedang rindu hujan
yang sudah 3 hari tak mampir..

Waktu

aku mengejar waktu..
walau tau kalau aku tak mampu..
aku bukan penggemar waktu itu..
aku hanya ingin memintanya berhanti sejenak..
sekadar beristirahat dengan secangkir teh..
lalu mengobrol tentang pengalamannya selama ini..
pasti menarik mendengar waktu bercerita..
tidak lelahkah ia terus berjalan tanpa henti?
aku hanya ingin mengajaknya mengenali penantian..
ada banyak orang yang menantinya mampir..
tapi ia tak pernah mampir sekejap pun..
dia terus berjalan..
aku juga ingin mengenalkannya dengan kenangan..
ada banyak orang yang masih menginginkan kenangannya terulang..
tapi dia tak pernah mau kembali,,
walau hanya mengulang beberapa menit..
waktu.. maukah kau bercengkrama dengan ku sebentar saja???

Ulang Tahun Yang ke 2011

Gurat-gurat penuaan telah terlihat di wajahnya..
kulitnya terbakar oleh pemanasan global..

rambut-rambut lebatnya pun mulai rontok..
longsor dan air dengan mudahnya melalui sela-sela pohon yang tersisa..

tangannya tak lagi mampu mengangkat beban berat..
pembangunan di sana-sini membuatnya semakin berat..

pundaknya mulai membungkuk..
terlalu banyak beton yang harus dipikul..

matanya,, terus menerus berair..
tak mampu lagi menahan asap yang ada di mana-mana..

giginya satu-persatu tanggal..
ada yang lepas sendiri,,dan ada yang dipaksa lepas oleh orang-orang serakah..

hmm,,ironis,,di usia yang menginjak 2011
orang-orang malah berbahagia..
bukan kah itu berarti kau semakin renta??
2011 berarti kau sudah tua bukan?
ini ulang tahun mu yang ke 2011..
masihkah ada bekal cerita untuk cicitmu (entah yang keberapa) nanti??

Bumi Bertongkat

Begitu banyak uang terbakar habis dan memercik berwarna-warni di atas sana..
begitu banyak orang tersebar ke mana-mana demi memetik sebuah warna hidup di bawah sini..
semakin tua..semakin renta..

bumi bahkan sudah bertongkat
tak mampu lagi menahan letupan gunung berapi..
tak mampu lagi bertahan dari goncangan lempeng-lempeng bawah tanah

bumi memang sudah tua,,
tapi penghuninya selalu merasa abadi..
esok nanti sajalah! yang penting malam ini kita bahagia..

Lengkung Senyummu

pada pucuk ranting yang basah oleh hujan desember..
di situ kusaksikan segala indah tetesan ikhlas jejak-jejak hujan..

pada ujung daun hijau yang menunduk gemulai..
di situ kunikmati segala lembut sentuhan-sentuhan Tuhan..

pada mata pena yang menari dengan indahnya..
di situ kulihat relanya kertas tergores demi sebuah puisi indah..

dan akhirnya pada sebuah pintu hati yang kuncinya telah kupegang..
di baliknya kulihat ada senyum mu yang melengkung begitu sempurna..

Terkesima

dan lagi-lagi aku terkesima
pada kelembutan yang membelai hatiku..
bagai salju putih yang menyentuh tanah

aku terkesiap..
pada ketulusan yang memerangkap hatiku..
bagai balon-balon sabun yang beterbangan tanpa perintah..

Pada.

23/12/10
pada jiwa-jiwa yang lelap malam ini
pada gumaman-gumaman alam bawah sadar yg lirih..
pada telinga-telinga yang terjaga menelusuri senyap
dan pada mata-mata yang masih kokoh melawan malam

jika angin laksana pembunuh berdarah dingin malam ini,
maka tameng yg paling hebat adalah api,
dan apabila api menjelma marah kali ini,
maka tiada yg setenang air yang sejuk,
lalu jika air mendadak menyongsong murka,
siapa yg akan lebih berkuasa selain tanah yang teguh menopang?
namun, ketika keyakinan tanah pun mulai goyah,,
tiada penolong lain selain Sang Penguasa Langit dan Bumi.

akhirnya pada dendam-dendam yang membeku di setiap sudut hati
pada amarah-amarah yg berkobar di setiap mata yang kecewa
pada hasrat-hasrat memburu yg bersemayam dalam benak
serta pada kerasnya hati yang menumpuk menjelma batu..
biarkan semuanya pecah,berhamburan, tumpah dan beterbangan
Lepaskan dan serahkan padaNYA Yang Maha Membolak-balikkan hati seseorang...

Ayah

17/12/10
Suara dengkuran nya begitu menandakan lelah..
Jarang ku menuliskan isi hati untuknya..
Bukan karena tak sayang..
Tapi, aku sudah kehabisan kata-kata untuk menuliskan semua tentangnya..

Di tengah gempuran umur yang tak henti,
dia masih saja tak kehabisan kata "iya" di setiap permintaanku.
Jejak-jejak umur sudah sejak lama tertanam di wajahnya..
tapi urat-urat di ototnya berkata lain.

Hujan lagi malam ini ayah..
Anginnya kencang pula,,
Dingin kan ayah?
tetapi kau tetap menunjukkan perkasa..

Cobaan Tuhan mungkin terasa sangat berat kali ini
Tapi Sabar masih tetap jadi tongkatmu..
Rahasia Tuhan kali ini terasa jauh lebih sulit dipecahkan
Tapi ikhtiar masih menjadi tamengmu..

Menunggu Masa Pagi

Hening,, burung malam pun seolah tertidur oleh belai angin.
Malam menjadi lebih dingin dari biasanya..
Dan Mata ku menjadi lebih kuat dari biasanya..

Tak sabar menunggu sebuah masa..
saat pagii menjadi dekat dan bisa kudekap..
Hening,, hanya ada bunyi ketukan akibat keyboard dan jemariku sedang sibuk beradu..

Besok,,
YAh sebentar lagi besok..
Perjalanan akan dimulai,,jalan baru akan dipilih..

Hening,, suara televisi itu mulai mendominasi
sesekali suara dengkuran ayah yang kelelahan sejak siang tadi..
dan aku, sedang dalam keadaan tak sabar menunggu pagi..

Masih

Masih malam ini..
Masih pula tentang hari ini..
Mungkin terlalu dalam kecewa hari ini..
Sebab Masih menjadi kata yang terpilih mewakili..

Dan Masih saja kupikirkan hardik itu..
Walau sesungguhnya aku pun masih mencoba menganggap itu khilaf..
Masih malam ini..
Walau sungguh tak kuharap masih itu yang mengganggu esok pagi..

Tarian Jemari Yang Belum Ingin Tidur

sudah larut, hujan melenggang pulang...
awan pekat begitu setia mengiringi..
bulanpun tersenyum,
angin menyelamatkan kehormatannya..

sementara rumput tengah menata mentalnya
raksasa menjadi begitu semena-mena..
rebah lagi rumput pada kondisi semula..
tanah memeluk dan menenangkannya..

aku mendengar nyanyian parau
dari kampung tengah tepatnya..
tapi sayang, harta kampung belakang habis dirampok..
maka bersiaplah menjadi lebih kurus dari sebelumnya..

mungkin terdengar aneh,
apa hubungan terselubung antara hujan dan kampung tengah..
tapi ini lah deretan huruf, berbaris sesuka hati..
dan akhirnya lahirlah tarian jemari yang belum ingin tidur..

Bertahan Untuk Sebuah "Itu"

Sebuah "itu" kutanam dalam-dalam di hatiku..
dan "itu" menjadi alasanku untuk bertahan hingga kini..
"itu" tak mudah,, sungguh tak mudah untuk ku jaga..
Banyak desak banyak goda untuk meninggalkan "itu" dan memilih "ini"
tapi,, "itu" sudah begitu lama bersamaku..
sejak aku lahir di tempat yang kini seperti tak ku kenal..
"itu" seolah menjadi tongkat saat aku sedang tertatih..
menjadi penopang saat sedang jatuh..
dan menjadi penghibur saat sedang gundah..
semua hanya demi "itu"

Mungkin Iri

Mungkin ini yang disebut iri..
teriris saat melihat bahwa sudah terlalu banyak yg dia lewati..
Mungkin ini yang disebut iri..
ada cikal api berusaha menyulut saat melihat kebaikan ada padanya..
Mungkin ini yang disebut iri..
ada secuil dendam mulai merayu untuk diperhatikan saat orang lebih memujinya..

Ah! Ini iri!
Pasti ini Iri!
Jelas ini iri!
lalu kenapa harus iri?
Bukankah Tuhan itu adil?
Yah, Tuhan itu Adil!
Pasti Tuhan itu adil!

Demi Cahaya

Bukan,, bukan mau kusembunyikan bulan dalam awan berkabung..
hanya kuragukan memancarkan cahaya bulan saat naga sedang pamer-pamernya..
kalau bukan karena matahari yang memaksa,,
takkan kubiarkan tangan ku terbuka lebar dan memantulkan cahaya matahari yg walau panas tetapi tulus...

demi setiap cahaya yang memantul..
demi setiap hati yang dipantuli cahaya itu..
jauhkanlah setiap jengkal dari gelap..
lebarkan tangan lebarkan senyuman..
demi cahaya..
demi Pemancar Segala Cahaya..

Biru

Biru..
Haru..
ah tidak juga!

Biru..
Seru..
Tadi tak begitu kurasa..

Biru..
Baru..
sebenarnya sudah terlalu lama..

Biru..
Ragu..
Yah,, aku condong ke sana..

Biru..
Lagu..
Benarkah seperti dalam nyanyian kita?

Biru..
Termangu..
Masih ku raba kemana arah..

Biru..
Menunggu..
Kemana para pembangga ?

Biru..
Biru..
Biru..
Akankah terus biru?
atau hanya simbol turun temurun?
setahun lebih dari perak..
Dan, Biru, Aku takut...
Jika Biru = Kenangan Lalu


*Sedikit curhat di 26 tahun BIRU ku...
bukan ingin melupakanmu,, hanya sedikit takut..
sebab kulihat kau begitu ringkuh tertatih...

Dewasa Untuk Kecewa

untuk segala resah yang merenggut ceria hari ini..
di tengah seremoni biru ditemani hujan ringan..
aku sedikit tak peduli lagi dengan lagu ceria itu
yah,, adakah bahasa lain selain : kecewa yang bisa kuungkap?

hardik mengalir mulus ketika itu..
sentak mencuat seketika..
kaukah itu ?
mungkin sudah terlalu dekat..
sehingga batas-batas entah kemana..
tak kusalahkan hardik itu..
mungkin khilaf merajaiku pula..

lagi-lagi entah..
semua terlalu cepat..
dan, untuk kekecewaan kali ini..
lagi-lagi dewasa jadi penuh arti...

Tuhanku Mencintaimu

Adakah yang lebih bisa mencintaimu dibanding Tuhanku?
Karena itu, hanya pada Tuhanku kumohon segalanya untukmu..

Sedang Ingin Romantis

16/10/10
Cinta, malam ini aku sedang ingin romantis...
Berlutut di hadapanMu dan berbisik " I love you"
Ditemani sebuah buku cinta yang dulu kau bingkiskan padaku..

Cinta, malam ini aku sedang ingin romantis...
Merengek manja di setiap ujung kalimatku di tengah lampu yang redup
Di sepertiga malam yang sepi,, aku ingin berduaan denganMu..

Cinta, malam ini aku sedang ingin romantis...
Bersandar di sayangMu, dan memuji segala sempurnaMu...
Mengakui segala selingkuhku dan segala bohongku yang sebenarnya telah Kau tau sejak dulu

Cinta, malam ini aku sedang ingin romantis...
maaf jika kemarin-kemarin aku terlalu sibuk sana-sini..
jarang menemuiMu, jarang memujiMu, dan jarang menyebut namaMu...

Cinta, Kau begitu Sempurna...
Begitu Pemaaf...
Begitu Menyayangiku...
Sementara aku...
Begitu Pelupa..
Begitu acuh padaMu..
Apa aku masih pantas menyebutMu dengan Cinta???

Cinta, izinkan malam ini aku berlutut di hadapMu...
Sebab malam ini, aku sedang ingin romantis...

Menjadi Penanti Pagi

Mana danau kata yang dulu dalam itu?
meresap ke dalam tanah kah?
atau menguap ke langit?

yah, kemarin kemarau terlalu panjang...
dan tanah terlampau kering karenanya
kemudian hujan pun tak peduli turun kala itu

sekarang, danau itu mengering...
hanya ada genangan-genangan kecil sana-sini
musim hujan kali ini pun tidak berhasil meluapkannya kembali

ah, bosan menjadi danau..
dan akhirnya kupilih
menjadi seorang penanti Pagi...

"DICARI, PIKIRANKU YANG HILANG"

11/10/10
akhir-akhir ini pikiranku terlunta-lunta
ada yang tau di mana dia terakhir kutinggalkan?
ada yang melihat di mana dia berada?
mungkin dia sedang mengemis di stasiun kereta
mungkin juga tengah mengamen di lampu merah
aduh,, ke mana dia sekarang??
sudah ku pasang poster-poster bertuliskan :
"DICARI, PIKIRANKU YANG HILANG"
sudah juga ku buatkan halaman di situs-situs jejaring sosial
(kan sedang nge-trend sekarang)
tapi belum juga ada kabar...

AAhhh!
apa ini???
bukan kah itu pikiran ku??
apa?
selama ini kau tergeletak di kolong ranjang??
hooooosshhh!!
mungkin aku tak sengaja menjatuhkanmu saat tertidur..
yah,, maafkan aku..
sudah lama memang kita tak begadang dan berdiskusi lagi..
sudah lama sejak terakhir kita meneguk kopi
dan ditemani papan tulis bertuliskan pikiran-pikiran nakal mu dan kawan2mu
hmm,, apa kau masih ingat kapan terakhir kali kita bercerita tentang mimpi2 kita???

Menjenguk Malam-mu

kita mungkin tak saling bicara sekarang
tak mengobrol seperti para penghuni malam lainnya..
kita juga tak saling bersentuh sekarang
tak berpeluk seperti dua orang yang halal di malam hari..

kita mungkin akan bicara esok pagi..
mengobrol seperti kicau burung yang menyapa matahari..
kita mungkin akan bersentuh di suatu pagi..
setelah berpeluk semalaman setelah halal itu menghampiri..

aku mencoba menjenguk mu malam ini..
sayang.. kau sudah lelap di bawah tatapan sipit bulan sabit..
di bawah siulan angin malam...
dan di tengah obrolan malam dedaunan yang terkantuk-kantuk..

jadi kuputuskan untuk pulang sayang...
sepertinya sebaiknya ku jenguk kau besok pagi saja..
saat matahari menatap tajam pada ku..
saat embun menggelitik kulitku...

Hujan Sore

25/09/10
Hujan Sore kali ini meniupkan udara pagi...
bagai berasa pagi di setiap hujan yang meniti...
dan di berbagai gerak rindu yang menari...
kutemukan dirimu tersenyum penuh arti...

hujan sore sudah berkali-kali menghampiri..
ada keluh akan hadirnya yang tiap hari..
tapi aku tersenyum dalam sunyi..
sebab di hujan sore, kutemani bayangmu sedang bernyanyi...

dan pada sebuah helaan nafas tersembunyi...
ada desir dalam hati yang merintih...
ternyata semua tak lebih dari mimpi..
sebab dirimu masih di sana dan bukan di sini...

lalu untuk sebentuk hati yang senantiasa ku huni...
kugantungkan seluruh harap setia menanti..
bahwa aku merindu pada setiap pagi..
sebab di sana kudapati dirimu merentangkan janji...

Sebab Kita Adalah Ada

05/09/10
Aku ingin menulis lebih banyak lagi tentang kita...
Pada bongkah batu sebab kita adalah satu..
Pada aliran air sebab kita adalah akhir..
Pada tembok-tembok putih sebab kita adalah hati..
Dan pada lembar-lembar kertas sebab kita adalah nafas...

Rindu Tersimpan

jika ada kata yang melebihi rindu, niscaya aku akan meminjamnya dari dulu... Ingin kubingkiskan pada engkau... Namun, saat ini hanya bisa kutitipkan pada Tuhan sembari menunggu dia terus bertumbuh... Agar nanti saat bertemu denganmu...
Aku bisa dengan bangga berkata: dia kusimpan untukmu sejak dulu...

Rindu

tidak akan habis cerita tentang rindu ini...

mengetuk-ngetuk segala jenis pintu yang mungkin dilalui..

namun,, semua hanya mungkin...

mewujud menjadi begitu sulit...

terhimpit pada suatu keadaan sulit..

aku merindu... tak habis... tak terbagi...

tetap berpegang pada janji......

Labirin Spasi

Dalam sebuah labirin spasi yang kita buat.

Aku terjebak pada sebuah sudut rindu yang tak bisa ku panjat.

Sementara itu, parasit ingatan akan wajahmu melilit menguat.

Dan aku, hanya bisa pasrah pada setiap detik yang terus merambat.

Disergap Cemburu

Dan,, ketika aku disergap cemburu...
Aku hanya bisa mengadu padaMU...
Lalu,,, ketika aku tak mampu menahan rasa itu...
Aku hanya bisa berdoa, pagiku tak lagi sesenyap yang lalu...

terpaksa

kenapa harus memaksa?
saat kepala tengah tak ber-ide...
kenapa mesti menuntut?
jika ternyata semua tdk bisa ter-runut!

(lahir dari sebuah usaha keras mengejar target 66)

100810

09/08/10
Dan hari ini, apakah awan menang atas hujan?
Aku bisa bilang : sama seperti api yang dipermalukan tembok bata...
Lalu, apa hari ini rindu berhasil kukalahkan?
Jawabnya : apalagi kalau bukan seumpama pesiar yang tak sabar ingin bertemu dermaga...

(100810)

Kembali Pada Pagi

07/08/10
kemarin, aku hilang dalam asumsiku
menggerutu pada setiap petir
dan mengeluh pada setiap pohon-pohon yang kulewati

aku menjadi lebih lemah dari kapas
menjadi lebih bingung daripada kata yang ambigu
dan menjadi lebih lunglai dari orang yang sakau

dan akhirnya pada pagilah aku kembali tenang
pada matahari aku kembali bersinar
sehingga pada Tuhanku aku kembali bersyukur

Demi Segala Rindu

taukah kau betapa berbahayanya rindu yang kupeluk?
mencekik di setiap detik, bagai ular melilit dahan pohon yang meringkuk...
mengendap-endap jari mencari arahmu
berhati-hati telinga menangkap segala suaramu...

demi segala rindu yang terlahir akibat jarak...
bersediakah kau menjadi pelapang segala sesak???
dan demi segala cinta yang menempati setiap sudut hati...
relakah kau menjadi rumah tempat aku akan pulang nanti???

Untuk Pagi

07/06/10
Teruntuk Pagiku yang kelelahan...
Selamat meringkuk di bwah selimut malam...
Sampaikan salamku pada suara mu yg kurindu..
Entah kenapa aku merasanya bagai candu...

Tak apa tak ada malam minggu kali ini..
Yang jelas akan ada esok pagi yg akan tersenyum padaku...
Menatap pagi sama dengan menatap senyummu..
Sebab aku mengenalmu tepat saat langit merah merona di ufuk timur..
Bagai pipiku kala malu2 sdg berhambur...

Sejuta yakin kuikutkn pd pesan ini...
Agar Tak perlu kau susah mnjelaskan rasa..
Aku yakin pada indahmu Pagiku..
Sama yakinnya aku dgn rasa yg dibingkiskan Tuhan padaku....
Semoga yakin ku jg menular..
Agar yakin dua pihak bisa tertata..

Alunan Melodi Untuk Kita

Aq mnemukan sbuah melodi indah..
Sebuah alunan nada yg pas..
Pas dgn kerinduanku padamu..
Sebuah instrumentalia Persia..
Begitu syahdu..
Perpaduan setengah arab setengah india..campur dan bertabrakan tapi sungguh indah..
Sama dengan rasaku padamu..
rindu dan kenyataan yg harus saling bertabrakan..

Instrument ini kunobatkan sebagai lagu latar kita..
Dan suatu hari,,
Aku ingin brdansa dengan mu diiringi lagu ini..
Tdk seperti hari ini..
Aku berdansa dengan gambarmu saja..
Aah,, lucunya..
Dan ooh indahnya musik ini...

Menunggu sebuah tanda Seru !

Aku meninggalkan ingatan itu selama 2 tahun.
Baru stelah itu aq bs berkata dgn lantang :
"aku betul2 telah meninggalkanmu!"
Sebelum2nya,, dstiap akhir ucapanku selalu ada tanda tanya yg mengekor,.

Kini, aku melihat itu dalam gerakmu..
Sbuah tanda tanya masih mengekor di setiap ucapan selamat tinggalmu padanya...
Masih banyak ragu yang mengiringi langkah mu dan langkah kita bahkan..
Kau belum menuliskan tanda seru sehabis ucapan selamat tinggalmu utknya..

Yah,, aku hanya 8 kali bulan genap bersamanya..
Sedang kau,, 4 kali 12 bulan genap d sampingnya..
Wajar mungkin jika kau masih bertaruh dengan mimpi..
jika harus bermain perbandingan dengan pengalamanku..
Maka, kau mungkin saja harus menunggu sekitar 6 kali 2 tahun utk betul2 menuliskan tanda seru di akhir ucapan selamat tinggalmu untuknya...

Haaah,, lama yah??
Haruskah selama itu sayang?
Haruskah selama itu untuk sebuah tanda seru dan sebuah keyakinan??
Lalu,, berapa lama aku harus menunggu sebuah tanda seru untuk ku??
Untuk ucapan selamat datang di hidupmu??

Segelas kopi itu berhasil...

23/05/10
Segelas kopi itu berhasil...
berhasil membuatku melahirkan dini hari ini...
sudah lama tak menyentuhmu demi alasan kesehatan...
dan ternyata aku begitu mandul saat tak menyapamu...

segelas kopi itu berhasil...
berhasil membuatku terbang mengawang-awang...
sudah lama tak merasakan sensasi ini bersama malam...
dan ternyata aku begitu merindukannya...

dan segelas kopi ini berhasil...
berhasil menjadi salah satu anakku yang lahir malam ini...
sudah lama tak melahirkan akibat alasan kesibukan...
dan ternyata aku lupa bagaimana indahnya menjadi seorang ibu...

Memburu Cerita

mataku belum juga mau ku ajak mengarungi mimpi..
walau pesannya tadi adalah : cepat tidur dan istrahat..
aku tengah memikirkan sebuah cerita baru..
cerita yang selalu dia minta saat membunyikan bel rumah hatiku..

aku mengintip-intip di kepala rumah-rumah orang..
siapa tau ada cerita yang bisa mereka bagi...
tapi aku takut menjadi pencuri amatiran..
yang mencuri tapi ternyata tak juga berguna

aku mencoba jalan setapak yang sempit..
hanya cukup jika aku memiringkan badan..
sedikit memaksakan diri sebenarnya..
tapi aku harus menemukan sebuah cerita baru..

otakku serasa kering.. butuh air hujan sepertinya..
akupun mulai mengumpat pada rumput setinggi dadaku...
tidak bisakah perjalanan mencari cerita ini mulus-mulus saja???
aah!! sial! (tuh kan, saya mengumpat lagi!)

hanya bermodalkan rasa penasaran kususuri jalan ini...
jalan yang persimpangan melulu kirikanan...
dengan papan melulu bertuliskan : "tidak ada jalan lurus"
sementara hasrat egoku ingin lurus-lurus saja...

lagi-lagi ulah penasaran akan variasi hidup yang buatku terus melangkah..
semua ada untung ruginya..kiri kanan punya istimewa masing-masing..
seandainya ku ingin mati dan puas pada monoton...
mungkin sudah sejak kemarin aku bunuh diri!

Nyanyikanlah Lagu yang berbeda...


berhentilah bernyanyi lagu yang sama...
berduetlah dengan alam kali ini..
dan berdamailah dengan Tuhan di lagu kali ini..

bernyanyilah dengan lantunan doa...
berkolaborasilah dengan sabda-sabda kekasihNYA...
dan mulailah dengan nada penuh KasihNYA...

berdansalah dengan iringan kalimat-kalimatNYA
berpeganglah pada tiang cintaNYA
dan menarilah di bawah berkah darinya...

Setengah Tetes Cinta

12/05/10
dan batasan-batasan materil itu begitu terasa malam ini...
senyap merangkak dan berkolaborasi dengan malam...
mengusik segala usahaku untuk bersabar dengan senang hati...
yang akhirnya berhasil mengubahnya menjadi kegelisahan temaram...

aku begitu ingin mendobrak segala tembok pemisah...
yang berdiri begitu angkuh di antara kita..
tapi aku bukan Tuhan yang bisa segala...
nyatanya aku hanya manusia dengan bekal setetes cinta dariNYA...

setetes cinta yang coba kubagi denganmu...
walau hanya lewat sebuah pesan singkat,,,
ataupun cerita-cerita yang kita bagi lewat bantuan satelit...
namun aku bahagia hidup dengan setengah tetes cinta yang ada di ujung jariku...
sebab aku bisa menuliskan hal tentang mu dengan setengah tetes cinta itu...

Ke-Aku-anku

18/04/10

Keakuan ku mengamuk pada ketidaksukaan.
Seperti api yang menghanguskan setiap yang tak disukainya.
Aku ingin begitu tapi tidak dengan begini!
Air yang dingin yang sejak tadi mengusik kakiku
Seakan berubah panas mendidih berbuih berbuncah-buncah.
Aku masih belum kehilangan darah merahku!
dan seketika Aku mengumpat pada ramainya sekeliling!
Lalu seketika aku harus sadar berucap tobat.
Sebab akal ternyata mulai berbicara...

Aku, Kau, Kita

11/04/10


Aku.. terus meragu awalnya..
Dan kau terus menjauh ku kira..
Lalu Aku.. memilih berlalu..
Kemudian kau.. tiba-tiba mengaku..

Apa ini??
Apa aku mimpi?
Apa kau mengigau?

Aku.. Tertegun terpaku..
Kau.. Tersenyum merayu..
Kita.. Terlalu berani menurutku!!

Dan akhirnya..
Kau bertanya..
Aku mengangguk..
Lalu kita berjalan..

Ah,, aku terlalu peragu..
Dan kau terlalu bertaruh..
Semoga jalan kita tak terlalu berbatu..

Cerita Gaung

05/04/10


aku dan aku luntang lantung dan berkabung..

kau dan kau bergulung-gulung bergantung-gantung..

aku dan kau mungkin sama-sama linglung

entah aku juga tetap bingung..

haruskah kita berlari dalam gorong-gorong??

atau harus mendaki semua gunung??

kau mungkin sangat senang dan untung..

sedang aku masih bimbang merenung..

hah!! ampun-ampun sudah aku terkungkung..

tak juga kau tau yang mana tersinggung..

dan aku tak juga sampai di ujung..

sementara kau tak juga sadar jika kau terkurung!

Pahamilah hati sampai ke relung!

agar bebas teriakan kita bergaung!

tak niatkah kau meraih tanganku yang terdorong?

berjalan kita melewati gelap lorong..

menuju rahasia dari Sang Agung!

Sebuah Dialog Hati


aku : bisakah kau mengembalikan pagiku di tempat di mana kau mencurinya kemarin?

Kau : aku minta maaf untuk semuanya, tapi sepertinya pagi ini bukanlah untukmu..

aku : untuk siapa? bukankah pagi adalah berkah awal bagi stiap yg bernafas?

Kau : sudah ada yg memiliki pagi ini duluan.. jadi maaf..

aku : lalu kenapa kau mengizinkanku menikmatinya & bahkan memujinya di setiap hariku?

Kau : aku khilaf, aku tak kira seperti ini...

aku : lalu, aku harus seperti apa? aku harus menyalahkan siapa atas hilangnya pagiku?

Kau : tak ada yang bisa disalahkan, kecuali aku mungkin....

aku : tapi, bisakah kau membiarkanku memeluk bayang pagi? hanya bayangnya saja itu cukup!

Kau : terima kasih atas niat itu.. tapi sebaiknya kau berbalik saja..

aku : maaf telah mencintai Pagi..

Kau : ..................................................................................

aku : ?????????????????????????????????????????

Memaknai Segala

31/03/10

malam ini hujan beristirahat,
ah,,lelah mungkin dia,karena sejak tadi dia terus bernyanyi..
Pertengahan malam sudah kuraih setelah seharian bercengkerama dengan hujan..
sebentar lagi pagi datang..
Aku sangat ingin menunggu pagi bersamamu..
namun, seperti biasa, mimpiku menuntut untuk dijenguk..
kita akan bertemu besok, saat matahari masih mngintip malu-malu dr balik awan!
Entah, apakah akan di temani hujan atau hanya kita berdua yang memandanginya..
Yang jelas, kutunggu kau besok,untuk bersama-sama mencoba memaknai pagi..

Hujan




Hujan masih menunggu kita dengan tangan terbuka di luar sana..
Maukah kau menari bersama ku di bawah hujan itu??
Lalu kaupun mnjawab : "terlalu dingin untukku,, bisakah kita mengamatinya saja dari sini??",
Dan seperti biasa,,aku hanya bisa terdiam dan mngangguk..

Bagai Anak Laki-Lakiku

25/03/10

tahukah kau jika kau ku kunjungi semalam??
kuintip kau di sudut kerinduanku..
kucoba menata rasa lagi untukmu,
tapi sayang tempat tinggal mu kini terlalu terpencil dan sulit kujangkau.

apakah masih aku yang kau sebut dalam setiap doamu?
atau sudah ada yang lain yang kau doakan ??
jujur, akupun sebenarnya sudah melupakanmu dalam doaku..
tapi malam ini kutitipkan doa terkhusus untukmu..
" semoga tak sia-sia segala usahamu..
semoga amanah segala langkahmu...
dan semoga penuh berkah segala tutur perilakumu"

hah, doaku trdengar terlalu seperti doa orang tua untuk anaknya..
tapi seperti itu kau bagiku,,
kau seperti anak ku yang sedang nakal-nakalnya..
pergi bermain lalu tak pulang-pulang.

ingin rasanya kubuatkan bekal untukmu..
agar kau tak usah jajan terlalu banyak dan bisa menabung..
ingin juga rasanya kuselipkan selembar sajadah dalam ranselmu..
agar kau ingat bahwa ada Tuhan yang selalu siap untuk kau temui..

maaf jika kau betul-betul merasa kuperlakukan seperti anakku..
bukan menganggapmu kecil atau tak tau apa-apa..
tapi naluriku bagai naluri seorang ibu yang takut kehilangan anak laki-lakinya.
sebab anak laki-laki tak boleh salah jalan.

ketika seorang anak laki-laki salah jalan, bisakah kau bayangkan anak dari anak laki-laki itu seperti apa??

Ku Tunggu Kau Tepat Di Sini

12/03/10
yah, aku melihatmu d sebelah sana,
tepat di situ,
di mana kau berdiri..
dan aku, aku di sini,
tepat di sini,
di sebelah sini,
di mana aku berdiri..

kau mungkin tak melihat aku ada di sini,, tapi aku melihatmu ada di sana..
kau mungkin tak tahu jika aku menunggumu,,tapi memang benar aku menunggumu..

aku selalu di sini menunggumu,
kadang di temani cerita manis dari sepotong cake,
dan kadang pengalaman asin dari sepiring nasi goreng,
bahkan kadang keluhan kecut dari jus jeruk...

tapi kali ini aku menunggumu sendirian.
aku sengaja tak menyempatkan diri untuk mengajak siapa-siapa..
sebab aku tak ingin ketinggalan senyum mu lagi..

aku sangat ingin memahami rasa mu hari ini..
aku sangat ingin menerka rahasia mu kali ini..
dan aku sangat ingin memaknai senyummu pagi ini...

karena aku adalah aku!

sudah berapa lama kau berdiri di situ??
maaf aku sungguh tak tahu akan adamu..

berhenti menguntitku..
aku tak peduli dgn segala bisik-bisikmu...

jika marah yang kau harap..
maka pulang saja kau ke rumah mu..

jika senyum yang kau harap..
aku hanya bs bilang :
simpan sj harapmu itu!

haaah!!
kau membuatku menghardik lagi!

pergi jauh-jauh kau dan segala asumsimu!!
bawa jauh-jauh semua cerita dan spekulasi burukmu!!

kau tau apa tentang ke-aku-an ku??
dan kau mengerti apa akan ke-diri-an ku??

aku adalah aku yang tidak mungkin seperti yang kau katakan!
karena aku adalah aku,,
maka aku tidak mau dengar tentang dia yg kau sebut aku!!
dan karena aku adalah aku,,
maka aku tentu tau jika dia itu pasti bukanlah aku!!!

Menunggumu Di Halte Timur

aku takkan membiarkan mataku tertutup kali ini..
paling tidak hingga kulihat kau di halte timur sana,,
tempat yg biasa kau berdiri untuk menunggu bus pagi..
kemarin kau berlalu tanpa sempat ku sapa,,
hanya mninggalkan deru bus yang terlanjur menjauh..
aku tak mau kecolongan lagi..
sebab yang kemarin saja masih begitu ku sesali..

aku akan menantimu tepat di seberang halte itu..
masih ragu-ragu aku untuk menghampirimu..
hanya salam ku titipkan pada udara di sekeliling kita..
bukan untuk apa-apa,,karena aku hanya ingin sekedar menyapa..

Jatuh Cinta Pada Pagi

08/03/10
sebentuk pagi menarik perhatianku,,
bergumul-gumul dengan awan tipis..
begitu menggoda mengintip di balik pepohonan..
begitu bersinar wajahnya di tengah hangat..

aku mau jujur...
aku mau bercerita...
dan aku mau semua tau :

bahwa aku sedang jatuh hati pada pagi..
dengan segala rahasia siang yang tak bisa kukira..
aku sedang belajar mencintai pagi..
dengan segala keterbatasan ku dalam mengenalinya..

Beda

beda..
kata itu yg kau pakai untuk mendefinisikan kita..

lain..
kata itu yg selalu kau jadikan pisau untuk membunuh aku..

kita beda, kita lain..
kalau bgitu pergi saja tanpa aku!

walau aku berani bertaruh,,
jika kau pasti akan butuh aku!!!

aku menjadi awam atas kau

aku menjadi begitu awan akan kita..
akan langkah kita.. akan mimpi-mimpi kita..

entah kenapa aku menjadi awam akan kau..
kau yang sebenarnya menyatu dengan aku..

berbagai bisikan tentang kau
sampai teriakan mencaci kau..
perlahan mengusik ke-akuan ku!

aku pun meragu,,,
apakah aku ini masih kau??
atau kau bukan lagi aku??

entah,, aku betul-metul telah menjadi awam atas kau..

Benci Dalam Diam Untuk Saudaraku

18/02/10
aku tersudut pada justifikasi orang-orang itu
penilaian-penilaian separuh untuk seluruh!!
aku adalah bagian, dia juga bagian!!
kenapa harus dihukumi atas nama keseluruhan?!

kami beda arah, beda jalan...
beda gairah, beda tujuan..
kami satu ibu, tapi tidak minum air susu yg sama,,,
entah dia minum dari binatang yg mana...

dia saudaraku yang telah memberi malu
ingin kuminta pada ibu agar dibuang jauh!
agar tak lagi ada luka di bagian tubuh ibu..
agar terukir nama indah ibu di atas mutiara berbatu-batu

dia saudaraku yang telah meninggalkan memar hitam
ingin ku tendang sampai jatuh tenggelam
namun ibu masih sayang begitu dalam,
dan akhirnya demi ibu, kupilih mengumpat dalam diam...

Bertemu Ketidakadilan Di Perjalanan

aku bertemu ketidakadilan di perjalanan
tdk adil yg digendong oleh kawan yang begitu dipandang orang..
aku dihantui rasa amarah yg berlebihan..
tapi jg ketidakberdayaan yg melemahkan..

dia seorang kawan lebih dari 1000 hari..
dia teman berbagi yang begitu byk memberi..
namun, sayang tak merasa ketika kejayaan telah digenggaman
tak sadar ketika silau telah mengaburkan pandangan..

ingin kutegur, tapi tak etis menegurku duluan..
aku masih terpenjara identitas pertemanan..
yg dikelilingi rasa tak enakan...
tindak sperti apa yg harus kuajak berkawan??

aku bertemu ketidakadilan di pundak seorang kawan..
entah apakah harus kuubah menjadi lawan?
atau biarkan semua berjalan menjadi kebiasaan?
dan aku kini juga bertemu kebimbangan di perjalanan...

aku sedang ingin bercerita malam ini

01/02/10
aku sedang ingin bercerita malam ini
pada lukisan hitam langit malam di luar jendela :
tentang belajarku pada seorang dinda
aku bagai raksasa sombong yang hilang kata
dan tersudut mencari pertolongan pada gengsi

aku sedang ingin bercerita malam ini
pada nyanyian pelan hujan di atas atap :
tentang sepiku ditinggal dinda yang begitu kuanggap
aku bagai kekasih kehilangan kehangatan dari kekasih
dan terhimpit pada ketidakmampuan menemui sebab

aku sedang ingin bercerita malam ini
pada bisikan angin yang berani di sela-sela pekat :
tentang tak kuasaku menjadi orang bagi banyak orang
aku bagai angin lalu tak tersebut hanya sekelebat
dan bertiup tanpa terasa di setiap jasad yang coba ku serang

aku sedang ingin bercerita malam ini
pada siapa saja yang masih mengenal mengerti
pada siapa saja yang masih memusuhi membenci
dan pada diriku yang masih berdiri tertatih
di antara yakin dan obsesi yang masih ku mimpi...

anak-anakku ku tinggalkan di bawah kebanggan

26/01/10
anak-anak ku kutinggalkan di bawah keraguan
tak pernah kupikir sebab ku tak tahu tujuan
hari ini aku kembali mengintip dari sela-sela kepedulian..
bangga terlahir menggantikan ragu,,
anak-anak ku kini ku tinggalkan di bawah kebanggan....

anak-anakku belajar dari guru-guru besar
mereka lari dari kungkungan takut yang mengakar
anak-anakku berguru pada pengalaman-pengalaman berat
mereka melompat dari penjara tembok-tembok yang kuat

anak-anakku ku tinggalkan di bawah kebanggan
kutitipkan pada setiap liku kehidupan
kupesankan pada setiap jejak-jejak kearifan
kudoakan pada setiap berkah-berkah Tuhan

Daun yg Gugur Terlalu Cepat

14/01/10
satu daun terjatuh dari pohon kehidupan
tenggelam di bawah tanah merah kebasahan
tertinggal jejak-jejak tawa
terdiam diancam oleh waktu yang berkuasa
ah, dia tak berpegang erat
ataukah tak terbagi asupan makan pohonnya
mungkin saja juga diserbu badai
hanya asumsi bisa tersebar
sebab dia tak sempat bercerita
kuning remuk daun itu tergeletak
tak lama di atas tanah
dan begitu cepat ke bawah tanah
tak banyak yang melihat
sebab dia tak sempat melambai
namun, ada banyak yang mengingat
sebab dia senantiasa memberi...

teruntuk DInda Ratyani Ramli
thx for all,, sorry for all...
selamat jalan menuju DIA..

ku bawa pulang nama mu di bawah hujan

09/01/10
ku bawa pulang nama mu di bawah hujan,
telusuri jalanku yang penuh bimbang.
ku genggam namamu di temani dingin,
menerka-nerka seberapa peduli kau atas namaku.
ku peluk erat nama mu di tengah2 angin,
berharap bisa membawa sedikit hangat untuk mu yang punya nama.