Bodohnya Masa Lalu

26/02/08
Sebentuk sosok masa lalu mencoba menghampiriku
Mengetuk pintu hatiku yang tertutup..

Kucoba ku sapa dia sebagai rekan...
Tapi dia ternyata busuk!!
Menganggap kalau kau masih serapuh dahulu..
dia meminta sebuah ruang di hatiku..

Namun kukatakan padanya kalau semua ruang di hatiku telah ku isi
dengan sebentuk raga di masa kiniku..
dan sebentuk raga yang sama sebagai harapku untuk masa depanku..

dia mencoba merayuku dengan masa lalu...
Tapi ku angkuh dengan masa kiniku!!

Dia mencoba meminta bersanding dengan masa kiniku walaupun dia harus berada di sisi gelap...
Namun, masa kiniku semakin ku dekap..karena ku cinta masa kiniku...

Dan aku adalah raga paling busuk sedunia...
jikalau aku sampai mengkhianati masa kiniku yang begitu hebat...
Karena ku mau masa kiniku itu menjadi masa depanku...
Dan akhirnya bersamaku melewati masa akhirku....

Puisi tujuh menit

14/02/08
Ibu, hari ini aku seperti ingin menangis
pendidikan yang harusnya kunikmati
hari ini ingin dijual oleh orang-orang yang mengklaim diri mereka pemerintah

Ayah, hari ini aku ingin marah
dosen-dosenku memarahiku saat masuk kuliah
karena aku tak punya buku paket...

Kenapa kalau mau pintar itu mahal ibu???
Kenapa kalau mau cerdas itu susah ayah???

Aku ingin pintar supaya bisa keluar dari kebobrokan bangsa ini...
Aku mau cerdas supaya bangsa ini tidak lagi bisa dibodoh-bodohi
oleh bangsa asing...

Tapi kenapa mereka, para pemimpin itu, malah menjual kampusku???
Kenapa investor-investor asing itu malah membuat semuanya mahal???

siapa yang mau menjawab pertanyaanku??
jawab sekarang!!!

Langit Makassar pun kuajak menangis
melihat duka anak-anak Makasssar yang tak bisa sekolah, anak-anak Makassar yang tak bisa kuliah, dan anak-anak Makassar yang masih kelaparan sampai hari ini....


Dibuat saat rapat GERAM
14 Februari @ Kntor Gubernur

Di 22 Lewat Enam

Jam dinding seperti berhenti berdetak di 22 lewat enam
menatapku sambil ternganga
jangankan jam dinding, handphone yang terbaring di sampingku pun
terlonjak kaget!!

Di pukul 22 lewat enam
aku heran, mereka terpana, dia tidak
aku membeku, mereka terpaku, dia mencair
aku bahagia, mereka tertawa, dia...mungkin iya??!!
entahlah...di pukul 22 lewat enam
tak jelas perasaan siapa yang bermain....

Mati Itu Murah

13/02/08
Mati itu begitu murah dibeli di negeri ini
cukup dengan beberapa lembar ratusan
namun, hidup enak itu begitu mahal dicari di bangsa ini
walaupun dengan jutaan karung dagangan dan cucuran keringat

Mati itu diobral di negeri ini di emperan-emperan ruko
sedang hidup itu dipajang di etalase-etalase toko yang mewah

Hak hidup...yang disebarkan, dituliskan dalam berbagai kitab
ternyata adalah barang mewah
hak mati...urusan mutlak Tuhan, ingin direbut anjing rakus
atas nama penguasa

Mati itu murah kawan!!
Hidup itu mahal, saudara!!
Tapi berusaha untuk hidup itu mutlak, bapak!!!