tahukah kau jika kau ku kunjungi semalam??
kuintip kau di sudut kerinduanku..
kucoba menata rasa lagi untukmu,
tapi sayang tempat tinggal mu kini terlalu terpencil dan sulit kujangkau.
apakah masih aku yang kau sebut dalam setiap doamu?
atau sudah ada yang lain yang kau doakan ??
jujur, akupun sebenarnya sudah melupakanmu dalam doaku..
tapi malam ini kutitipkan doa terkhusus untukmu..
" semoga tak sia-sia segala usahamu..
semoga amanah segala langkahmu...
dan semoga penuh berkah segala tutur perilakumu"
hah, doaku trdengar terlalu seperti doa orang tua untuk anaknya..
tapi seperti itu kau bagiku,,
kau seperti anak ku yang sedang nakal-nakalnya..
pergi bermain lalu tak pulang-pulang.
ingin rasanya kubuatkan bekal untukmu..
agar kau tak usah jajan terlalu banyak dan bisa menabung..
ingin juga rasanya kuselipkan selembar sajadah dalam ranselmu..
agar kau ingat bahwa ada Tuhan yang selalu siap untuk kau temui..
maaf jika kau betul-betul merasa kuperlakukan seperti anakku..
bukan menganggapmu kecil atau tak tau apa-apa..
tapi naluriku bagai naluri seorang ibu yang takut kehilangan anak laki-lakinya.
sebab anak laki-laki tak boleh salah jalan.
ketika seorang anak laki-laki salah jalan, bisakah kau bayangkan anak dari anak laki-laki itu seperti apa??
0 komentar:
Posting Komentar