Di Pukul 21 malam, Di KM 9

10/01/08
Aku berdiri di pukul 21.00 malam. Di sampingku hujan menggeram.
Kendaraan masih lalu lalang tak saling menyapa.
Berdiriku di KM 9. Ketika bocah itu menghampiriku.
Menengadahkan telapak tangannya yang lembab. Mengiba.
Meminta sedikit upah atas perjalanannya yang lelah hari ini.

Buakn, bukan itu yang membuat ku iba. bukan itu yang membuatku meraba.
tapi, bayi kecil itu,, itu yang pipinya merah direngkuh dingin.
Bibirnya gemetar seperti aku yang tergetar ingin mengadu tanpa pengantar.

Meradang aku di asa yang hampir mati.
Di sebelahku, bocah itu menepi, menggendong malaikat kecil suci dalam sarung.
Gemeletuk gigiku mengunyah benci! Kawan di sampingku memeri...

0 komentar: