Menyilaukan, merayap,
melalui kornea mataku lalu mendarat lembut di hatiku.
Lembut, namun begitu pasti kau menjadi terngiang-ngiang..
Tak sadar, namun begitu ampuh membuat bibirku melengkung ke atas
Ah, aku sebut saja kau penyusup
Bayangmu begitu pandai mengendap-endap
Kau penyusup, datang di saat aku sedang tak ingin bicara tentang hati
Tapi sudahlah, kau tak lebih sekadar penyusup
Hanya menggelitik, terkadang berisik.
Tapi, kisah kita hanya sebatas pada sebuah ruang
Cukup di situ..
Terima kasih telah menyusup di relungku
Paling tidak kau tidak meninggalkan jejak dengan endapan mu
Pulang lah segera, sekarang aku masih berani untuk bilang tidak
Jika kau tinggal lebih lama, entah besok akan jadi apa..
2 komentar:
bagaimana jika suatu hari si penyusup datang kembali mengetuk pintu? bukankah jika begitu, ia tak disebut penyusup lagi? :D
padahal sudah ma tadi komen disini.. :D kenapa hilang komenku?
Posting Komentar