Tidak sempurna adalah kodrat
Laksana perumpamaan yang hilang makna
Kubiarkan mereka dahulu mengerti
Kini hanya hatiku yang mengerti
Sebab harap sudah lantak diserbu nyata tak bersahabat
Biarlah tak terpahami
Anginpun tak akan kubisiki, apalagi embun yang dahulu ku tempati berkicau
Kalau ada yang harus memahami mungkin itu langit
Merindinglah dia subuh hari sebelum Memerahlah dia di pagi hari
ketika kusapa lagi dengan sajak pagi sambil menggigil
sajak pagiku tak berhenti
walau tak lagi terdamba oleh langit
sekadar sebagai pelepas hasrat memuja
menengadah setiap hari, melempar senyum berbuah retak
sebab aku tak lain berupa tanah mengering gersang
bersanding dengan pijakan sendal tanpa rumput--tempat serangga berseloroh
mengharap langit mengirim hujan menyuburkan
: hanya lah mimpi usang tak berarti dari seonggok tanah tak tau diri
melasti
1 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar