sesabar tanah yang terinjak

11/02/09
Rasa sedih kembali merajam mimpi yang tak sempat terjalin nyata
Tergulung ombak besar di tengah lautan perasaan
Terantuk batu karang kenyataan di sisi-sisi luka ku
Perih…jatuh tersungkur di atas pasir yang mengiris

Lagi-lagi menyatu dengan tanah…
Sudah nasib ku mungkin…
menjadi sesuatu yang terinjak-injak oleh perasaan
yang akhirnya tak mampu berdiri di antara kedua kaki sendiri

terlentang menatap ke atas
mencari sebentuk senyum dari langit
namun semuanya menjadi jelaga hitam
saat langit menggelap bersama petir yang menggertak

aku menutup mataku langitku
takut akan ganasnya petir yang menjagamu
ku bungkus diri dalam tebalnya selimut plastik
sebab ku tak ingin hujan membasahiku

tak ingin hujan membuatku tertelungkup kedinginan
karena jika begitu, berarti ku akan membelakangimu…
aku tak ingin membelakangimu, aku tetap ingin menatapmu…
akan kutunggu sampai petir itu berhenti dan akan kubuka mataku lagi untuk melihatmu
biarlah sekarang hanya ingatanku yang menghibur
mencoba mengulang semua cerita yang takkan mengabur
aku menunggu di tepi nyata yang tak kunjung berpihak
mencoba mengobati luka dan mengajari hatiku untuk sesabar tanah yang terinjak…

0 komentar: