Aku pernah menjadi bintang indah bagi langit
Kemudian aku jatuh, terbakar
menjelma menjadi serpihan-serpihan batu tak berharga
lalu menyatu dengan keringnya tanah di bumi
di bumi yang baru
ikhlas belum mau menyatu denganku
masih saja aku berandai-andai sebagai bintang
terus menatap ke atas melepaskan hasrat: memuja langit
aku mengenal air
dan tak menyadari jika ternyata dia menyamarkan keringku
langit dan air menjadi penting dalam adaku
namun keduanya menjadi sulit menjadi apaku
langit tak tersentuh namun begitu megah
air memang bisa kusentuh tapi tak bisa tergenggam
keduanya memang tak mungkin
dan tetaplah aku menjadi tanah tak berarti
yang kemudian tetap berharap
namun…harusnya aku berlalu jauh
dari harap akan keduanya
sebab aku bukanlah ratu di atas nyata
yang mampu membalik dunia berpihak pada aku...
melasti
1 tahun yang lalu
2 komentar:
skrg kw dah sadar pasti klo air mnymrkn keringmu dan menymrkn langitmu...
puisinya pipi bagus....
Posting Komentar